Sabtu, 30 Oktober 2010

cerita anak jalanan

Beberapa anak mempunyai nasip yang tidak sama saperti pada umumnya. Ada anak yang mempunyai nasip beruntung dan nasip kurang beruntung. Beberapa anak yang mempunyai nasip kurang beruntung memilih hidup dijalanan ada 2 faktor mengapa mereka lebih memilih hidup dijalanan?
  1. factor keluarga
  2. factor lingkungan
Terhadap mereka tidak saperti yang kita bayangkan. Mereka yang selalu berpenampilan buruk dan mereka yang terkadang melakukan hal yang tidak sewajarnya, hanya saja mereka mungkin dengan cara seperti ini mereka dapat bertahan hidup. Tapi coba kita lihat hati mereka, mereka yang selalu berpenampilan buruk tapi mereka mempunyai hati yang tidak dapat kita bayangkan. Mereka yang selalu ingat dengan orang-orang sekitarnya, mereka tidak pernah memikirkan diri sendiri.
Dihati mereka masih ada jiwa social, Indonesia yang sekarang sedang dilanda oleh berbagai macam bencana seperti gempa Mentawai, meletusnya gunung Mearapi dan banjir di Wasior. Mereka memikirkan saudara-saudara kita disana, mereka yangberusaha mencoba membantu korban dengan keahlian yang mereka punya. Mereka yang mengumpulkan teman-teman mereka untuk dapt bergabung membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana.
Mereka membagi tugas-tugas apa yang yang harus mereka kerjakan untuk membantu, seperti yang bernyanyi dijalanan, yang menerina uang dan orang yang berbicara akan kejadian yang menimpa saudara-saudara kita diberbagai daerah. Mereka habiskan wakti pagi hingga sore untuk mebcari dana sebanyak-banyaknya. Mereka akan sumbangkan melalui bank terdekat. Tidak ada yang tahu hati kecil mereka sangat peduli terhadap apa yang terjadi disekitar mereka.
Mereka seperti ini karena kondisi. Mereka yang mungkin berawal dari masalah demi masalah yang mereka belum dapat menyelesaikan dengan mencari kehidupan dijalan mungkin mereka merasa lebih baik dan jangan kita menilai seseorang dari luar tanpa lihat dalamnya karena sebuah penampilan dapat menipu tetapi hati tetaplah  hati yang mencerminkan siapa diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar