Kamis, 30 September 2010

jangan sebut aku wanita kasar

jangan sebut aku wanita kasar
karena ....
ada alasan dibalik tinakan wanita
sekasar-kasarnya wanita
masih mempunyai perasaan yang tidak dimiliki oleh lelaki
sekasar-kasarnya wanita
masih mempunyai hati yang begitu lembut

dibalik amarah yang selalu dilontarkan
masih ada senyum manis yang penuh arti
dibalik tindakannya yang kasar
masih ada jiwa yang peduli

dan yang terpenting..

sekasar-kasarnya wanita
ia tetap wanita
yang ingin selalu dijaga dan dilindungi
sebagaimana mestinya tugas lelaki kepada wanita

ketika saya sedang dibawah

saat aku melangkah tak ada tujuan yang pasti ..
aku diam, diam dan hanya diam yang kulakukan ..
ketika aku menginginkan sesuatu ..
dan tu bukan jalanku,
aku harus selalu sadar akan ada yang lebih baik dari apa yang kuinginkan ..
saat aku sendiri terlintas banyak dosa yang kubuat ..
banyak yang tidak menginginkanku dengan apa yang ada pada diriku..
entah siapa yang ada dibelakang ini semua ..
disini cuma ada diriku, sifatku, dan semua tentangku ..
dan aku tidak akan selalu menjadi diriku yang seperti ini ..
yang tidak banyak orang lain suka ..
maaf, maaf, dan maaf ..

Jakarta Berpotensi Diguncang Gempa Besar

Hari ini persis satu tahun pasca gempa dahsyat berkekuatan 7,6 skala richter (SR) mengguncang Padang, Sumatera Barat. Dini hari tadi juga terjadi gempa berkekuatan 7,4 SR di Kaimana, Papua Barat. 

Gempa yang terjadi semalam di Papua Barat mengindikasikan adanya pergerakan gempa dari kawasan Indonesia Timur menuju Jawa dan Sumatera.

Menurut Staf Ahli Presiden Bidang Bencana dan Sosial Andi Arief, karena pergerakan gempa di lokasi yang sangat dalam itu, sejumlah daerah di Pulau Jawa berpotensi terkena rambatan gempa. Itu adalah Ujung Kulon, Tasikmalaya, hingga Jakarta. Gempa yang berpusat di kedalaman tinggi oleh para ahli diiyakini berpotensi merambat.
"Karena, bila Ujung Kulon dan Tasikmalaya terjadi gempa, itu akan sangat terasa di Jakarta. Bila Ujung Kulon gempa besar, Jakarta bisa roboh seperti Meksiko," kata Andi Arief kepada VIVAnews.com, Kamis 30 September 2010. "Apalagi tanah di Jakarta Utara sangat labil dan lempung."

Tanda-tanda pertama adanya rambatan gempa menuju Jawa terlihat saat terjadi gempa 26 September lalu di Kepulauan Aru, Maluku, yang mencapai 7,1 SR. Pergerakan semakin kentara dengan adanya gempa Baubau, Sulawesi Tenggara, yang berkekuatan 5,2 SR dan di Laut Banda, Aceh, 5,2 SR.  

Selain itu, juga pada gempa lainnya, pada 29 September kemarin saat terjadi gempa 6,8 SR di kedalaman 257 kilometer. Rambatan gempa menuju Jawa itu juga terlihat saat terjadi gempa di Kepulauan Andaman (India) dua hari lalu yang muncul bersamaan gempa Aceh.

"Jadi, kita tinggal menunggu gempa di sepanjang Sumatera dan Jawa. Mudah-mudahan tidak terlalu besar," kata Andi. Analisa ini didasarkan pada data statistik rambatan.

Dua daerah Sumatera yang berpotensi terkena gempa rambatan adalah di Bengkulu dan Mentawai.
Mentawai diprediksi tak lama lagi berpotensi diguncang gempa besar berkekuatan 8,1 SR. "Kita tidak bisa tahu itu kapan terjadi," kata Andi.

Meski demikian, Andi mengimbau warga Ibukota tak perlu panik. Soalnya, gempa tak bisa dihindari. Yang perlu dilakukan adalah menyiapkan tindakan antisipatif.

"Saat ini yang diteliti baru dua patahan, Sumatera dan Lembang. Jadi masih banyak gempa-gempa tak bertuan," kata Andi.
Maka itu, masih diperlukan banyak riset untuk mengidentifikasi patahan-patahan di Indonesia. Untuk itu, tim Andi telah mengajak Institut Teknologi Bandung membuat studi pascasarjana tentang ilmu gempa. (kd)

sumber: VIVAnews

pengalaman pertama masuk universitas gunadarma (UG)

mm.. pertama kali masuk kuliah ..

Sebelumnya saya bersyukur kepada Allah SWT karena saya sudah diberikan kesempatan untuk dapat kuliah.
Hari pertama masuk UG, saya rasa senang dan sedih. Ketika memasuki kampus G, saya bingung untuk mencari kelasnya karena banyak mahasiswa yang berambut gondrong dengan postur tinggi besar dan nongkrong dimana-mana. teman pertama saya di UG adalah Nurul dan Tyar anak psikologi gunadarma. Saya, Nurul dan Tyar mencari kelas bersama-sama karena saya manajemen sendiri saya minta tolong anterin samapi kelas sesampai dikelas saya duduk nomor dua dari depan dengan posisi paling pojok. Dan berawal dari Jaringan Internet saya mempunyai teman bernama Randy Reza, ia juga temasuk teman sekelas saya. Di hari pertama itu saya banyak bercerita dengan Randy tentang pengalaman hidupnya sampai mengisi dosen yang tidak masuk hari itu. Dengan keadaan kelas yang panas. Dan saya merasakan hal yang sangat beda dalam kelas tersebut dengan AC mati, bangku dari kayu, ga ada gambar presiden dan wakil presiden, papan tulis dengan dua jenis, dan yang paling saya sangat terkejut melihat dalam satu kelas terdapat 60 mahasiswa. Saya berfikir pada saat saya masih duduk dibangku SMA dengan siswa 40orang masih kurang nyaman dalam belajar apalagi dengan jumlah 60 mahasiswa?? Saat saya pulang saya bercerita tentang apa yang saya alami pada pertama saya masuk UG kepada keluarga saya. Mereka kebanyakan merespon tidak baik karena dengan jumlah yang dapat mengganggu proses belajar.
Dan untuk UG semoga bias lebih baik dari sebelumnya dan dalam prestasi semoga tetap menjadi yang terbaik.

Sabtu, 18 September 2010

salah dengan kata menangis ??

Apa salahnya menangis, jika memang dengan menangis itu manusia menjadi sadar. Sadar akan kelemahan-k...elemahan dirinya, saat tiada lagi yang sanggup menolongnya dari keterpurukan selain Allah Swt. Kesadaran yang membawa manfaat dunia dan akhirat. Bukankah kondisi hati manusia tiada pernah stabil? Selalu berbolak balik menuruti keadaan yang dihadapinya. Ketika seseorang menghadapi kebahagiaan maka hatinya akan gembira dan saat dilanda musibah tidak sedikit orang yang putus asa bahkan berpaling dari kebenaran.

Sebagian orang menganggap menangis itu adalah hal yang hina, ia merupakan tanda lemahnya seseorang. Bangsa Yahudi selalu mengecam cengeng ketika anaknya menangis dan dikatakan tidak akan mampu melawan musuh-musuhnya. Para orang tua di Jepang akan memarahi anaknya jika mereka menangis karena dianggap tidak tegar menghadapi hidup. Menangis adalah hal yang hanya dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai prinsip hidup.

Bagi seorang muslim yang mukmin, menangis merupakan buah kelembutan hati dan pertanda kepekaan jiwanya terhadap berbagai peristiwa yang menimpa dirinya maupun umatnya. Rasulullah Saw meneteskan air matanya ketika ditinggal mati oleh anaknya, Ibrahim. Abu Bakar Ashshiddiq ra digelari oleh anaknya Aisyah ra sebagai Rojulun Bakiy (Orang yang selalu menangis). Beliau senantiasa menangis, dadanya bergolak manakala sholat dibelakang Rasulullah Saw karena mendengar ayat-ayat Allah. Abdullah bin Umar suatu ketika melewati sebuah rumah yang di dalamnya ada sesorang sedang membaca Al Qur'an, ketika sampai pada ayat: "Hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam" (QS. Al Muthaffifin: 6). Pada saat itu juga beliau diam berdiri tegak dan merasakan betapa dirinya seakan-akan sedang menghadap Robbnya, kemudian beliau menangis. Lihatlah betapa Rasulullah Saw dan para sahabatnya benar-benar memahami dan merasakan getaran-getaran keimanan dalam jiwa mereka. Lembutnya hati mengantarkan mereka kepada derajat hamba Allah yang peka.

Bukankah diantara tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdoa kepada Robbnya dalam kesendirian kemudian dia meneteskan air mata? Tentunya begitu sulit meneteskan air mata saat berdo'a sendirian jika hati seseorang tidak lembut. Yang biasa dilakukan manusia dalam kesendiriannya justru maksiat. Bahkan tidak sedikit manusia yang bermaksiat saat sendiri di dalam kamarnya seorang mukmin sejati akan menangis dalam kesendirian dikala berdo'a kepada Tuhannya. Sadar betapa berat tugas hidup yang harus diembannya di dunia ini.

Di zaman ketika manusia lalai dalam gemerlap dunia, seorang mukmin akan senantiasa menjaga diri dan hatinya. Menjaga lembutan dan kepekaan jiwanya. Dia akan mudah meneteskan air mata demi melihat kehancuran umatnya. Kesedihannya begitu mendalam dan perhatiannya terhadap umat menjadikannya orang yang tanggap terhadap permasalahan umat. Kita tidak akan melihat seorang mukmin bersenang-senang dan bersuka ria ketika tetangganya mengalami kesedihan, ditimpa berbagai ujian, cobaan, dan fitnah. Mukmin yang sesungguhnya akan dengan sigap membantu meringankan segala beban saudaranya. Ketika seorang mukmin tidak mampu menolong dengan tenaga ataupun harta, dia akan berdoa memohon kepada Tuhan semesta alam.

Menangis merupakan sebuah bentuk pengakuan terhadap kebenaran. "Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri) seraya berkata: "Ya Robb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur'an dan kenabian Muhammad)". (QS. Al Maidah: 83).

Ja'far bin Abdul Mutholib membacakan surat Maryam ayat ke-16 hingga 22 kepada seorang raja Nasrani yang bijak. Demi mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, bercucuranlah air mata raja Habsyah itu. Ia mengakui benarnya kisah Maryam dalam ayat tersebut, ia telah mengenal kebenaran itu dan hatinya yang lembut menyebabkan matanya sembab kemudian menangis. Raja yang rindu akan kebenaran benar-benar merasakannya.

Orang yang keras hatinya, akan sulit menangis saat dibacakan ayat-ayat Allah. Bahkan ketika datang teguran dari Allah sekalipun ia justru akan tertawa atau malah berpaling dari kebenaran. Sehebat apapun bentuk penghormatan seorang tokoh munafik Abdullah bin Ubay bin Salul kepada Rasulullah Saw, sedikit pun tidak berpengaruh pada hatinya. Ia tidak peduli ketika Allah Swt mengecam keadaan mereka di akhirat nanti, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan neraka yang paling bawah. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolongpun bagi mereka". (QS. An Nisa': 145)

Barangkali di antara kita yang belum pernah menangis, maka menangislah disaat membaca Al Qur'an, menangislah ketika berdo'a di sepertiga malam terakhir, menangislah karena melihat kondisi umat yang terpuruk, atau tangisilah dirimu karena tidak bisa menangis ketika mendengar ayat-ayat Allah. Semoga hal demikian dapat melembutkan hati dan menjadi penyejuk serta penyubur iman dalam dada. Ingatlah hari ketika manusia banyak menangis dan sedikit tertawa karena dosa-dosa yang diperbuatnya selama di dunia. "Maka mereka sedikit tertawa dan banyak menangis, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan". (QS At Taubah: 82).

Minggu, 05 September 2010

sayangi orang yang harus kita sayangi

bismillah..

sembilan bulan ibu mengandung kita, kita yang selalu dibawa kemana-mana olehnya. tidur, mandi, pergi, bahkan ibu harus makan-makanan bergizi hanya karena ia ingin anaknya selamat dalam kandungan. berkilo-kilo kita dibawa oleh ibu. ibu yang selalu menjaga kita dalam kandungan, ibu yang harus berusaha menjaga kondisinya untuk kita, ibu yang berusaha melindungi kita dari cobaan apapun.
selama sembilan bulan pula kau menjaga dan mengajariku dalam kandungan. kau yang berjuang demi nyawaku dan mengorbankan nyawanya..
pada waktu saat kita ingin keluar dari perut sang ibu, bercampur aduklah perasaan ibu. ia yang akan terus berusaha agar kita selamat sampai kita dapat melihat indahnya dunia, yang mereka inginkan hanya melihat kita sehat bahagia..

berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kita yang berawal belum mengerti apa-apa, belum mengenal apa-apa, dan belum tau siapa kita. ibu salah astu orang yang terpenting yang selalu mengajarkan kita tentang banyak hal, entah berapa puluh juta yang mereka ajarkan kepada kita, dan semakin bertambahnya umur kita ibu tersenyum bangga dan ia selalu berdoa untuk keselamatan, kesehatan, dan rezeki kita tanpa kita sadari ibu mengeluarkan air matanya yang selalu nerharap kita akan baik-baik saja..
tanpa kita sadari ibu selalu berkorban, berkorban, dan berkorban dalam hidup kita. tapi apa kita pernah sadar untuk berkorban deminya??

tapi tanpa kita sadari, kita selalu menyakitiny, membuat ibu menangis.
-kita yang selalu berontak ketika ibu menyuruh kita,
-kita yang selalu berontak ketika ibu membanguni kita pada saat kita tertidur pulas
_dan kita yang sering berbohong hanya untuk kepentingan kita.
terkadang kita yang lebih memilih teman dibanding ibu untuk berbagi cerita dan kita yang sering menduakan ibu dengan yang lain.
apa kita pernah sadar bahwa hati kecilnya menangis melihat sifat anak kesayangannya. ibu yang selalu berusaha tersenyum dihadapan kita. sadarilah hanya ibu yang akan selalu mencintai kita sampai akhir hayatnya.

ibu yang tidak pernah meminta imbalan karena ia tulus mencintai kita. ibu yang selalu ingin kita bahagia, ibu yang selalu mendoakan kita, dan ibu yang selalu menyenangkan hati kita, apa kita pernah menyadarinya?? TIDAK !!

terkadang hanya hari tertentu kita mengucapkan kata "maaf" pada ibu/ayah kita. yang yang ibu rasakan ?? apa kita pernah tahu bahwa hati kecilnya menangis melihat sikap kita kepadanya. ia yang selalu tersenyum, terdiam saat kita menyakitinya tapi hati kecilnya berkata "anakku sayang ibu akan selalu mencintaimu dan menyayangimu sampai ahkir hayat ibu nak.."
kita tak pernah sadar bahkan kita akan sadar ketika kita kehilangannya. hilang dalam hadapan kita karena ia suda kembali kepada Yang Kuasa tapi ia akan selalu menjaga kita dengan jarak jauhnya.